Lupa-Lupa Ingat

"Dik, Apa nama Dino pemakan sayur?" begitu seorang Ayah bertanya kepada anaknya lewat telpon saat tak bisa menjawab pertanyaan dalam sebuah kuis. Lalu si anak menjawab "...........saurus!". begitu cerita di sebuah iklan.

Saya terdiam. Sampai saat ini, sejak iklan itu muncul, saya tak tahu jawaban 'titik-titik' di atas itu apa. Dan saya lupa, selain kata "saurus". hehehe. Mungkin sebagian orang menganggap itu tidak penting. Bagi mereka yang menganggap penting mungkin mencoba menjawab pertanyaan tersebut, atau barangkali sampai memejamkan mata mencoba mengingat-ingat untuk mencari jawabannya, tetap saja tidak ketemu. Iklan tersebut menggelitik saya, atau mungkin menggugah kita untuk mencoba mengingat-ingat dan membuka memori yang mungkin pernah terhapus atau hanya terselip disela-sela otak ketika masih di sekolah dasar.

Tulisan di atas hanya sekedar prolog sederhana bahwa ternyata kita seringkali gagal menciptkan ingatan, seringkali kita gagal menghimpun peristiwa menjadi kenangan. Bahkan untuk peristiwa terbesar sekalipun yang pada akhirnya kita tak mampu mengambil lebih banyak hikmah dari peristiwa yang kita lalui. Inilah yang kemudian menjadi semangat saya untuk mencorat-coret Ruang Jeda ini. Tentu saja masih banyak ruang-ruang lain yang membuat saya benar-benar jatuh hati dan berlama-lama atau berjenak-jenak, begitu mas ivan kavalera, berkata. Ruang yang membuat Newsoul merinding setiap kali memasukinya. Begitu kesan mereka yang singgah  dan memberi semangat dalam Langkah Awal. Begitupun singgah sejenak di ruangan lain, mengintip jendela tetangga (hehehe... blog lain, maksudnya), sekedar menarik jeda untuk bernafas dan mengkhatamkan lelah, kata mas Rossi. Ada gairah tersendiri untuk mencoba menyuguhkan menu terbaik dari sedikit yang dimiliki ruang ini. Inilah semangat yang seringkali terbayang, dan memotivasi untuk berbagi komentar atau ide tulisan antar kita di ruang maya ini. Paling tidak kita bisa merangkum pengalaman kita yang mungkin sebagai sumber inspirasi yang maha dahsyat bagi orang lain.

Menu terbaik itulah yang menjadi spirit untuk menulis atau memperbaiki tulisan kita sebagai wujud mengingat-ingat sesuatu yang kita sendiri lupa-lupa ingat (kok, kayak judul lagunya.............??), menyusun kembali ide, ingatan dan pengalaman sebagai bentuk perjuangan melawan lupa. Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dari dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.... (Pramoedya Ananta Toer). Membangun ruang interaksi sebagai guru pengingat menjalani detak waktu agar tidak menjadi sia-sia.

Deretan huruf yang pernah tertulis merupakan dokumentsi bagi jejak yang sudah dibuat? Jejak yang merangkum nama kita di dalamnya.  Di dalam sejarah (minimal sejarah blog, hehehe). Seberapa pentingkah dokumentsi bagi jejak yang sudah dibuat? Mungkin sebagian orang menganggap itu tidak penting. Tapi seberapa lama ingatan bisa bertahan? Tidak lama. Hanya selama nyawa masih menempel di badan. Itupun dengan kualitas ingatan yang semakin hari semakin compang-camping dimakan musim. 

Barangkali setelah ini, saya akan menuliskan sebuah jawaban dalam selembar kertas. Kalau saja iklan itu muncul lagi, saya tinggal mengeluarkannya dari saku. Karena sampai saat ini, saya masih belum bisa untuk menemukan jawaban dari 'titik-titik' di atas. ..................saurus.