Perjuangan Melawan Luping (Lupa-Lupa Ingat: 2)

Ini masih menceritakan rasa jatuh cinta saya pada Ruang Jeda. Perasaan seperti anak SMP yang baru menemukan cinta pertamanya pada gadis cantik seperti yang pernah saya tuliskan beberapa hari yang lalu. Bener-bener lucu dan gila! Membuat saya seharian lupa makan -bukannya ini memang bulan puasa?! hehehe- dan rela untuk begadang tidak tidur semalaman! Semoga saja barokah Ramadlan juga terlimpahkan buat saya seperti pahala kekhusyukan qiyamullail. Lho?!

Namanya juga lagi jatuh cinta, kadang tak tahu musti melakukan apa. Berbagai cara untuk membuat gadis pujaannya agar tampak manis di mata saya pun saya lakukan. Kupasangi pernak pernik sebagai hiasan agar nantinya tak malu-maluin saat menghadiri kondangan atau kalau-kalau dikunjungi tetangga yang silaturrahmi kepingin kenalan. hehehe. Kupandangi wajahnya lagi, eh malah nggak matching! Kucopot lagi dan aku ganti lagi riasan yang lain. Eh malah kelihatan kayak badut yang bedaknya ketebelan. Alhasil, jadi lupa sama nulisnya.

Semua itu adalah usaha saya untuk mencari klik antara saya dan Ruang Jeda. Agar saya benar-benar betah untuk saling menyapa dan bertukar cerita dan merangkum pengalaman menjadi kenangan. Dunia silaturrahmi gaya baru -bahkan sangat baru menurut saya- lewat dunia maya, ini adalah sebuah interaksi yang sangat luar biasa. Boleh dikatakan ini adalah perjuangan melawan luping alias lupa-lupa ingat sekaligus mencari mutiara dari setiap tutur kata. Interaksi semacam ini memotivasi saya untuk membuka memori dan mengingatnya kembali. Dan kita bisa saling bercerita dalam sebuah ruang yang terbingkai dengan indah. Sebuah ruang yang membuat saya untuk tidak tenggelam dalam lupa.

Sebuah interaksi lewat nge-bog barangkali menjebak saya untuk ikut meramaikan dalam sepuluh koma sekian persen peningkatan dari keaktifan pengguna internet di indonesia. Orang-orang yang jatuh cinta seperti saya ini yang terjebak bersama sekitar dua puluh lima juta pengguna dunia maya Indonesia. Begitu berdasarkan data Asosiasi Penyedia Jasa Internet (APJII) pada bulan Mei 2008. Kalau sekarang berapa ya jumlah orang-orang seperti saya?!

Rasa terdampar saya dalam jagat maya blogger bukan sebuah bencana. Semoga interaksi dan perjuangan melawan lupa seperti Kundera, akan saya yakini benar-benar membawa banyak hikmah dan barakah -mentang-mentang bulan puasa-. Dengan cara yang entah bagaimana. Karena "Hidup di dunia ini pada dasarnya untuk berinteraksi dengan sesama. Tanpa itu, keringlah hidup ini. Karena itu saya selalu berusaha menghargai tiap waktu yang saya miliki untuk berinteraksi, baik dengan yang sudah lama kenal, baru saya kenal, maupun yang belum saya kenal. Karena setiap pertemuan itu saya yakini pasti ada maksud dariNya. Kita harus setia menjajaganya semampu kita, sebaik mungkin menyirami bibit-bibit pertemuan yang sudah dihadirkan ke hadapan kita," begitu hikmah yang saya petik dari Zara Zettira, dalam Kompas (Minggu, 29 Agustus 2009) yang sempat saya baca pagi tadi.

Karenanya ijinkan puisi ini saya persembahkan buat sahabat yang pernah singgah di Ruang Jeda.

Aku menemukanmu dalam dunia yang lain

Dunia yang tak pernah kusinggahi sebelumnya

Membuat aku jatuh cinta tapi tak bisa mengungkapkannya

Kupandangi wajahmu kupandangi pula wajah-wajah mereka

Hanya sekedar membandingkan lebih cantik mana

Antara kamu dan dia

Tapi tenang.........

Aku tak akan meninggalkanmu

Karena aku telah jatuh cinta