Jumat, 20 November 2009

Lelaki Dan Malam Sunyi



Kau tahu kenapa ia merayu malam untuk menghadirkan sunyi dan sepi? Karena malam yang ia singgahi tak seperti malam yang kau nikmati dengan nyaman. Malam yang dengan mudah melelapkanmu, membuatmu merasa ingin berbaring melepaskan lelah, menuntaskan rasa kantukmu. "Betapa hangat selimut yang membelaimu malam itu".

Malam telah memaksanya menjadi lelaki yang berteman dengan harap. Meraba sunyi dan sepi di antara kabut gelap yang dihadirkan malam. Di setiap malamnya, saat orang-orang melupakan sibuk dan hiruk pikuk dan menumpahkannya pada ranjang peraduan. Di bawah bulan dan bintang. "Betapa nyaman tempatmu berbaring malam itu". Sementara lelaki itu masih mencoba menghindari bising yang terus menyapa sejak dari pagi buta. Menyisakannya hingga malam benar-benar hampir habis.

Lelaki itu menikmati keterasingannya. Meski seringkali tak benar-benar menikmatinya. Sesekali ia merelakannya. Menyesapi manisnya setiap inchi perjalanan, sementara masih saja menyisakan pahit yang terpaksa harus ia reguk. "Bukankah kisah kepergian memang terasa berat untuk dikenang?". Tapi sudahlah, lelaki itu nanti akan terbiasa juga. Menikmati malamnya bersama deru dan bunyi klakson dari jalan yang menebarkan debu. Hingga ia mampu mengais repah-repah yang mengajarinya tentang hidup. Seiring jalan-jalan yang mulai sepi yang ia susuri, ia mencoba membaca diri. Menjadikannya layak ia sebut sebagai malam yang ia nikmati bersama kepulan asap tembakau dan aroma kopi, menemani belaian puisi.
Tengok juga :

22 Jejak Yang Tertinggal:

TRIMATRAKU mengatakan...

PETROMAXXX, kapling dulu akhhh...

TRIMATRAKU mengatakan...

membuat malam begitu terasa sendiri hingga setitik isi didasar hati pun mudah terasakan. kapan yah malamku seperti ini..

setiakasih mengatakan...

aku juga sendiri kok..
di ranjang sepi..
bertemankan bulan dan bintang..
berselimutkan puisi cinta..
berbantalkan prosamu yans'dalamjeda'

SANG ALANG mengatakan...

BANG..BOLEH COPY PASTE GAK..DI BLOG AQ

Pohonku Sepi Sendiri mengatakan...

ternyata di sini pun ada lelaki yg merajut sepi dengan berbagai pintalan sunyi dan tatih langkah kaki sendiri..
sebuah kepergian memang menyisakan kisah resah pada kenangan, kawan..
selain mendamaikan, kita harus ingat bahwa terkadang waktu juga membunuh semua yg ia mau..

nice post, sobat.. :)

Andriristiawan mengatakan...

ikut merasakan kesepian yang mendalam dan membosankan :)
Salam dari Andriristiawan
Http://andriristiawan.com

Ello Aris mengatakan...

Oh, sepi dan malam, kadang berteman dan mengajak seseorang...
Lam kenal...

ateh75 mengatakan...

Sepimu pasti akan berakhir,tapi ntah kapan ,biarkan waktu memutarinya.
Dengan belaian puisi ,nikmati saja dengan penuh sabar....will not be lonely forever accompany...

Unknown mengatakan...

perempuan dlm sunyi ada gak?

Sohra Rusdi mengatakan...

kesendirian dan malam sebuah inspirasi yang menghasilkan karya betul-betul indah sampai-sampai ada yang minta ijin copaz tuh memang sangat indah mas

-Gek- mengatakan...

Jadi ingat lagu.. "Lelaki dan Rembulan"

Lelaki.. dan rembulan, bersatu di dalam.. angin sepoi -sepoi... syalalalaalla...

*kabur*
Lam kenal dari follower ke 110.. hmmm, nomor yg bagus!

christie mengatakan...

mas, prosa nya bagus. Saya jadi bingung mo komen apa. Salam kenal yah.

ellysuryani mengatakan...

Lelaki dan malam sunyi itu, biarkan sejenak ia membaca diri dalam ruang jedanya. Nice post. Kok yang komeng pada ngaku sedang kesepeian semua ya....?

FATAMORGANA mengatakan...

Kepulan asap tembakau dan aroma kopi emang tidak ada duanya...

Unknown mengatakan...

Hmm lekaki..
ada kalanya jadi puitis, begitu berharap
tapi ada kalanya sangat gak peduli dengan wanita

BrenciA KerenS mengatakan...

lelaki pejuang.. jangan menyerah, meski kau sendiri...

Sohra Rusdi mengatakan...

berteduh dengan puisi-puisi indah sebagai payung diluar hujan dingin banget

secangkir teh dan sekerat roti mengatakan...

ahm jangan cerita tentang malam.... malam terlalu singkat untuk diperdebatkan..

ivan kavalera mengatakan...

Lelaki dan malam sunyi, aku mendatangimu ketika pagi tiba.

thya mengatakan...

sebenernya saya gak ngertii... ^^
bahasanya berat banget,
yang pasti dalam kesendirian itu pasti ada hikmah yang bisa diambil :)

gaelby mengatakan...

so sweet dan dalam banget... nice posting.
slam peace n good luck!

FATAMORGANA mengatakan...

Ada Award buat Bung Yans,... moga sudi dijemput.

Posting Komentar

Akhirnya tiba di Ruang Rehat
Ruang bersama untuk saling memberi nafas, dan setiap kata adalah nafas Ruang Jeda