Ini hanya tentang hujan. Hujan di bulan November yang turun menyambut awal malam ini. Tak ada kenangan manis yang dapat aku ceritakan kali ini. Hanya rasa teduh dari rinai hujan yang masih terasa dan masih menyisakan kesejukan malam ini. Hujan pertama di bulan November.
Tempat yang saat ini kusinggahi bukanlah kota hujan yang acap kali dapat kau temui air merintik turun dari langit meski kadang tak kau kehendaki. Seiring perkembangan dan kemajuan pembangunan barangkali, yang telah menggusur tempat pepohonan tumbuh dan terpaksa menjelama menjadi gedung-gedung tinggi. Panas, gerah, itu yang lebih terasa setiap hari. Maka, hujan kali ini benar-benar memberi kesejukan yang berbeda. Menumbuhkan gairah segar yang kemarin-kemarin belum sempat kutemui. Menghadirkan kesunyian yang sering kuharapkan di beberapa malam sebelumnya. Barangkali rasa ini juga hinggap di benak mereka yang berharap dan menunggu waktu hujan turun, yang dengan sekejap melupakan gerahnya hari-hari yang mereka lalui.
Ada suasana yang berbeda pada hati ketika rinainya turun. Butir-butir air sepertinya saling bersahutan memberikan kabar gembira, pada tanah, rumput-rumput, sungai-sungai, pepohonan yang daunnya mengering, pun kepadaku. Bau tanah basah memberikan aroma kesejukan mengiringi daun basah yang menggelayut rendah. Membuka memori-memori masa lalu yang sempat mengendap. Memberi ruang baru untuk dijadikannya tempat singgah, malam ini. Riuh, namun masih menyisakan teduh.
Hujan di luar telah berhenti. Kudamaikan hati dan pikiran sebelum rasa itu benar-benar buyar dan beranjak pergi. Tak ada yang dikenang memang. Pun tak ada kenangan yang membekas tentang tawa ataupun tangis yang dapat kuceritakan mengiringi hujan malam tadi. Kalaupun ada hanya sedikit tentang rasa yang tiba-tiba singgah dan mengingatkanku kepadanya. Kesejukan yang dihadirkan dari senyum dan keteduhan sorot matanya. Hujan memang tak menghapus kenangan, justru menghadirkannya kembali meski tak sebanyak rinai yang ia punyai. Menggiringku untuk sejenak menikmati jeda, mengalunkan nada-nada sendu tentang rindu. November Rain pun mengadu, mengingatkanku kepadamu. Semakin merindu meski hujan telah berlalu.
27 Jejak Yang Tertinggal:
aku suka hujan...
rintiknya buat aku tenang...
bagai mendoakan kesejahteraan terlimpah atasku...
saat aku membacamu..
di luar...riuh derai suara hujan..
hujan pertama di kota ini..
aku juga suka hujan..
ademmm :)
disaat hujan bertaburan..
disitulah letak ceria tiba
bagi kami anak2 melayu
hehehe.... clbk nih :D
hari-hari sekarang memang penuh mendung. sebentar lagi banjiirrrm :P
Hujan pertama mengingatkanku pd dirimu siapa nih mas sang mantan atau pelabuhan terakhir dari hati
waktu hujan emang enak, soalnya adem
bisa mendatangkan inspirasi juga ^^
Sesuatu tentang november yang saya suka. Sweet November. Nice post.
Kalo butuh temen untuk menikmati hujan, panggil namaku 3x hehehe
Aku sukaaaaaaaaa banget sama hujan.
Meski banyak yang bilang aku ini miss rain, tapi aku nggak peduli, karna hujan adalah teman ku untuk berdamai dengan kebisingan
November lagi
Hujan lagi
November...selalu identik dengan hujan ya :)
emank mungkin udah waktunya musim ujan yah
november rain kalau kata Gun n roses
hehehe
jedahsejenak atau jeda sejenak.....
.
salam kenal
mendadak aku ingat dan senandungkan kagu Guns n Roses "November Rain" he he he..
mantap, mas.
Hmm...november yang indah dengan rintik hujan yg menemai..so sweet.
hujan menggugah kenangan...
kado cinta hakiki diambil yah..buat sekedar kenangan aja..makasih..
hujan memang selalu turn dengan membawa banyak rasa dan asa...
memang Mas Yan... hujan iotu bisa membuat suasana menjadi lebih teduh... damai dan menyejukkan, siapapun orangnya saya yakin pasti suka sama yg namanya hujan
hujan..hujan..hujan
aku suka hujan bang...ada ketenangan dan kesegaran habis hujan...hmmm
makassar juga sdah hujan..
Hujan itu kadang membuat aku suka
tapi kadang juga nyebelin
terutama saat genteng atap pada bocor
november saat musim hujan tiba, harus tetep waspada
November hujannya sehari-hari
Aku suka hujan, namun tak suka badai dan bencana
masihkah turun hujan di kotamu, mas?
Iya, alhamdulillah datang hujan.Selamat menikmati hujan bro.Tapi jangan hujan-hujanan yah...entar pilek lho hehehe :D
wow! tulisannya indaaaaaaah..... hebat bisa nulis sepanjang ini tanpa kehilangan feel di satu kata pun...
Dan aku suka hujan, tentu saja...:)
Hujan memang identik dengan senyum kekasih yang
memberi keteduhan. Tapi kalau udah menikah dan jadi istri cukup lama mungkin nuansa yang di timdulkan bukan tentang ini. Tapi jemuran yang tak kunjung kering serta uang belan ja yang minta ditambah,hehe...
Btw lagi inget ma siapa nih Bung Yans?
Hujan pertama disambut gembira dan mengingatkanku pada atap yang bocor.. duh besok mesti dibetulin nih.. kan dah mulai turun hujan.. hehe
karena hujan
ak mencium aroma tanah yg membuat ku nyaman..
karena hujan
ak mendengar melodi yg paling indah dari rintikannya...
karena hujan
ada badai yg bergemuruh...
karena hujan pula
pohon-pohon pun tumbang...
Posting Komentar
Akhirnya tiba di Ruang Rehat
Ruang bersama untuk saling memberi nafas, dan setiap kata adalah nafas Ruang Jeda