Ruang Merah Putih -Blogger Indonesia Award-

Hari boleh berganti, minggu boleh berlalu, begitupun bulan dan tahun. Bulan baru menyambut, seolah siap menggantikan detak semangat patriotisme yang mulai terkikis. Melupakan jerit para gadis Bali yang menangis karena tak lagi menari. Mengaburkan kepulan asap sisa ledakan yang menyesakkan dada. Melupakan gubug-gubug reot miskin kota yang rata dengan tanah. Mencerabuti tanah para petani yang terkepung gedung-gedung mewah. Menggerus masa depan anak bangsa yang tak mampu membayar sekolah. Mengubur emas-emas bangsa yang dijarah para punggawa.

Ooooh INDONESIA........Apakah kita telah melupakannya?
Tak bijak bila kita lupa, tak layak bila tak berbangga memiliki negeri dengan 17.508 pulau yang terbentang kaya bersama 222 juta lebih saudara kita.

Tersentak dalam Ruang Jeda ketika melihat award merah putih yang diberikan sahabat jagat maya. Malu tentunya, merasa sudah lama tak melakukan penghormatan di bawah tiang bendera.

Award ini diberikan oleh ivan kavalera.

Ruang Jeda berharap mampu merangkum pengalaman menjadi sebuah kenangan yang terbingkai manis dalam catatan sejarah, mematri diri dalam kepungan kealpaan. Maka, dibutuhkan ingatan kolektif sekiranya nilai semangat nasionalisme mulai meredup.

Sajak Pamflet

kutulis pamflet ini

karena lembaga pendapat umum ditutupi jaring labah labah

orang bicara dalam kasak kusuk

Dan ungkapan diri ditekan menjadi peng-IYA-an

Kutulis pamflet inikarena pamflet bukan tabu bagi penyair

Aku inginkan merpati pos

aku ingin memainkan bendera bendera semaphore ditanganku

Aku ingin membuat isyarat asap kaum indian

Aku tidak melihat alasan

kenapa harus diam tertekan dan termangu

Penggalan Sajak Pamflet oleh WS. Rendra semoga membuat kita tergugah dan bangga menjadi Blogger Indonesia! Berharap juga semoga award ini dapat dikibarkan pula oleh seluruh sahabat yang pernah singgah di Ruang Jeda.