Lihatlah lelaki itu, seperti pencuri saja. Mengendap-endap mencari sesuatu yang ingin dimilikinya. Mencari-cari sesuatu yang menurutnya berharga, yang sudah lama ia ingin genggam.
"Jangkrik!" gumamnya. Sebab, ia tak menemukan apa yang ia mau.
Terus mengendap, ia masih saja begitu. Mencari jejak masa yang telah lewat. Barangkali ia temukan di antara tumpukan harapan yang usang itu, di bawah mimpi yang berdebu.
"Jangkrik!" hujatnya, sembari menghapus keringat di kening dan tubuhnya yang sudah tak berbekas. Ia hanya menemukan masa lalu yang terbungkus penyesalan.
Tak puas. Lelaki itu merasa dipermainkan. Ia masih mengendap, semakin mengendap. Sorot matanya yang kosong mencoba waspada. Mengintip seberkas cahaya dari balik pintu yang masih tertutup rapat. Dibukanya pintu itu dengan paksa.
"Jangkrik!" gerutunya. Gelagapan, sebab ia menemukan ketakutan yang tersembunyi di sana. Di sela-sela tumpukan angan.
Lelaki itu pergi membopong waktu hasil curiannya.
Jauh sebelum hari ini, ia tak pernah membayangkan. Terjebak, dan ia tertangkap. Terpenjara oleh waktu yang ia curi sendiri.
"Jangkrik!", hewan kecil itu terus saja menjadi kambing hitamnya. Kemudian ia baru saja menyadari, bahwa ia telah kehilangan hari ini.
21 Jejak Yang Tertinggal:
Aku seperti ditinggalkan waktu, dan ternyata laki-laki itu yang telah mencurinya...huff... bilang padanya, bahwa aku lelah mengejar waktu :p
di tengah dinginnya malam penuh kabut dan sunyi, seekor jangkrik menemani :D
apakah semuanya akan tercuri dari kita
hati-hati makanya kalau mengumpat, hihihi
teloooooooooo.........:-)
hahahahahaha...untung nggk J@@c@@!
Barangkali kurang etis kata itu saya cantumkan. Mohon maaf bila kurang berkenan.
Terimkasih untuk semua yang telah singgah.
"Waktu adalah guru yang hebat. Sayangnya, ia bunuh semua muridnya"
--Louis Hector Berlioz--
Bingung akan nasibnya, gamang akan masa depannya, kecewa akan hidupnya.... rasanya makin banyak saja orang2 yg mengalami hal spt itu.
Untuk orang2 yg berada di wilayah Jawa Timur, mungkin kata2 itu sering terdengar... (baik disuka ataupun tidak).
sangat menari kawan,,!
good luck sobat..
kasian tu jangkrik, sekarang jangkrik bisa jadi kambing yang warnanya hitam hehehehe
weddooosss..., hahaha....kambing tenan hitam tenan kalo ituh..
Jangan terpaku ke satu hal saja! masih banyak yg bisa kita pikirkan!
kisah yg penuh hikmah
bagus
Maaf saya baru ngeblog lagi nih :)
Salam persohiblogan
teringat jangkrik, teringat waktu saya masih kecil tinggal di medan
mirip iklan rokok ya mas...
"jangkrik!"
berubah jadi jangkrik raksasa dehh :D
Hehe kasihan juga tuh si Jangkrik selalu dijadikan kambing hitam ya..
Setuju sama sobat Isti .. jadi ingat masa kecil dulu selalu adu jangkrik sama temen2 haha
kok misoh to.. parah wong iki
Aku dulu hobi banget....
mengajak tukerlink>
Posting Komentar
Akhirnya tiba di Ruang Rehat
Ruang bersama untuk saling memberi nafas, dan setiap kata adalah nafas Ruang Jeda