Inilah sore senja yang mendebar bagiku. Menebar getar yang tak biasa. Menelusup hingga memecah keheningan sore itu.
Perempuan. Jerit itu tiba-tiba terdengar hingga dari luar tempatku duduk dan menunggu. Perempuan itu. Ia merintih seakan berjuang menahan sakit yang sangat.
Aku tak melihat ekspresi wajahnya. Sebab aku tak pernah sungguh-sungguh melihatnya. Akupun tak bisa membayangkannya utuh, tapi aku tahu, ia benar-benar merasakan sakit. Ada darah yang mengalir, beradu deras dengan peluh yang mengucur. Mataku terpejam membayangkannya, berharap jerit sakit itu segera mereda.
Suara tangis terdengar, menghias sore senja yang mendebar. Aku membayangkan ada senyum bahagia di dalam sana. Mengiringi suara tangis yang keluar dari mungil mulutnya. Ia telah lahir, entah laki-laki atau perempuan.
"Hormati ia, lindungi ia yang telah berjuang sore itu". Kata-kata itu seperti berbisik kepadaku, kemudian kutitipkan kepada suami dan anak yang baru saja telah dilahirkannya.
Kau tahu?!. Sore itu tiba-tiba begitu hening terasa. Keheningan yang begitu dalam. Kemudian waktu seperti memutar kembali, mengingatkanku pada ibuku yang telah berjuang melahirkanku waktu itu. Apa yang bisa kuberi untuk menggantikan kata maafku?!
Perempuan. Jerit itu tiba-tiba terdengar hingga dari luar tempatku duduk dan menunggu. Perempuan itu. Ia merintih seakan berjuang menahan sakit yang sangat.
Aku tak melihat ekspresi wajahnya. Sebab aku tak pernah sungguh-sungguh melihatnya. Akupun tak bisa membayangkannya utuh, tapi aku tahu, ia benar-benar merasakan sakit. Ada darah yang mengalir, beradu deras dengan peluh yang mengucur. Mataku terpejam membayangkannya, berharap jerit sakit itu segera mereda.
Suara tangis terdengar, menghias sore senja yang mendebar. Aku membayangkan ada senyum bahagia di dalam sana. Mengiringi suara tangis yang keluar dari mungil mulutnya. Ia telah lahir, entah laki-laki atau perempuan.
"Hormati ia, lindungi ia yang telah berjuang sore itu". Kata-kata itu seperti berbisik kepadaku, kemudian kutitipkan kepada suami dan anak yang baru saja telah dilahirkannya.
Kau tahu?!. Sore itu tiba-tiba begitu hening terasa. Keheningan yang begitu dalam. Kemudian waktu seperti memutar kembali, mengingatkanku pada ibuku yang telah berjuang melahirkanku waktu itu. Apa yang bisa kuberi untuk menggantikan kata maafku?!
Suatu sore, kursi tunggu sebuah rumah bersalin. Kamis, 10 Juni '10.
23 Jejak Yang Tertinggal:
pengorbanan seorang ibu..
Subhanalloh...Pengorbanan seorang ibu demi anaknya yang tercinta..
kunjungan sore...
perempuan itu memang hebat,
makhluk yang hebat
kangen ibu, itu yang kurasa saat melihat gambar dan membaca judulnya,
setelah membaca isinya, aku semakin ingin mendekap ibuku...
pengen pulang, hiks...
wanita melahirkan sebelah kakinya di dunia sebelah algi di kuburan
Berbuat baik untuk orangtua: dan itu hanya cicilan untuk sebuah utang yang tidak akan pernah lunas terbayar...
Jadi ingat saat aku melahirkan dulu... Untung saja dulu suamiku mendampingi... :D
Selamat atas kemenangannya dalam Berbagi Kisah Sejati.. Salut..!
wah, perjuangan yg berat dari seorang ibu.
seharusnya para perempuan bangga dgn tugas serta kodrat melahirkan dan jadi seorang ibu...eh malah byk yg ingin penyerataan gender hmmmm
begitu mulia seorang ibu...
phew..
sebentar lagi akan mengalami proses itu.
Doakan ya. :)
Wah, komentarku kok gak ada, ya? Saya komentator kedua lho. Yaaa ...
Menjadi ibu adalah tugas mulia seorang perempuan. Tuhan memilih perempuan sebagai pintu penerus peradaban. Semoga kubisa menjadi ibu yang manfaat, semoga kubisa menjadi anak yang berbakti pada ibu.
Ibu, aku rindu ....
ibu is the best lah...
Sedikit cengeng saya menulis ini. Sebab saya tidak bisa membayangkan bagaimana mereka berjuang mati-matian demi anak yang akan dilahirkan.
Apa yang bisa kuberi untuk menggantikan kata maafku agar kubisa menyentuh surga di telapak kakinya?!
jadi kangen mama dehhh
Setuu ama komennya Mas Faizi... :-)
Mari hormati Ibu , Ibu, Ibu baru Ayah.. :-)
Hm, pasti pengalaman mendebarkan ya. Selamat pagi sobat.
iya ni makanya kita harus patuh pada ibu....
Yupz, juga ada yang sampai mengorbankan nyawanya untuk mengeluarkan generasi baru.....
*NUMPANG PROMO, yach...
Pakai baju ini tidak cocok .. pakai bluss on ini jadi keliahatan tua... potong rambut model ini malah terlihat gemuk.. ughh... Tidak usah minder ato merasa kurang pede karena kami hadir tuk memberikan solusi dari semua masalah kamu... GAMPANG! semua ada disini langsung dari hp kamu, ketik REG CANTIK kirim ke 9789(khusus Telkomsel) So tunggu apa lagi! mau terlihat cantik psti bisa! *(^_^)*
Posting Komentar
Akhirnya tiba di Ruang Rehat
Ruang bersama untuk saling memberi nafas, dan setiap kata adalah nafas Ruang Jeda