Ceritakan Kepadaku

Beberapa malam yang hening telah kulewati, menyusuri ruang-ruang sempit dalam kepala yang masih menyisakan teka-teki. Tanpa jawab, sementara tanya terus saja mengelana.

Ceritakan kepadaku tentang awal sebelum ia berjalan menuju akhir, sebelum aku benar-benar lupa cara untuk melangkah. Sebab bimbang kuikuti gerak-gerikmu dalam pusaran kekuasaan yang tak jua tertuju.

Gemulai kau bermain peran bertabuh genderang perang, merangkul lawan dan mengusir kawan. Dalam ketidak abadian, akupun menjadi korban, sekaligus senjata.

Ceritakan kepadaku tentang awal sebelum ia berjalan menuju akhir, sebelum aku benar-benar lupa ke mana harus menentukan arah.
Sebab ragu kupahami batinmu yang tersembunyi, sementara ia terus beradu dengan akalku. Terus beradu, berusaha saling mengingkari. Keganjilan yang kau ramu telah menjelma kayakinan yang kau percayai sebagai pemberian langit. Akupun menjadi orang yang percaya sekaligus peragu.

Ceritakan kepadaku tentang awal sebelum ia berjalan menuju akhir, sebelum aku benar-benar lupa cara mengeja kata.
Sebab tak mampu kutangkap pesanmu yang terangkai dari huruf-huruf suci yang bersemayam di antara senja dan rembulan. Dihembuskan angin, seolah tak menyentuh manusia dan kehidupan.

Fasih kau mengutip kata dan membuang makna. Akupun menjadi gagap, tak lancar berbahasa.

Ceritakan kepadaku tentang awal sebelum ia berjalan menuju akhir, sebelum ia membuatku terasing dari kenyataan yang tak mampu kuurai tanda yang memisahkan hati dan akal, sehingga aku tak harus memasang dua wajah dan menjebakku antara hitam dan putih. Sebab kini ia berbaur menjadi bayang abu-abu yang terus menari mendekat, kemudian memaki seperti sedang menagih janji.

Ceritakan kepadaku, agar mampu kupecahkan teka-teki itu.