Senin, 08 Maret 2010

Kini, Rasa Itu Merindu

Ini adalah waktu terlama untuk kita tidak saling berbicara. Senyum itu sesekali masih saja melintas. Tawa itu masih juga terdengar renyah meski sedikit samar sebab terkubur oleh waktu. Tapi sungguh, kerenyahan itu masih mampu menghapus tangis. Barangkali benar, ada ikatan magis yang mempertemukan rasa di antara kita.

Ini adalah waktu terlama untuk kita tidak saling bercerita. Sesekali kita mencoba berbincang lewat angan, sembari membayangkan ekspresi wajah kita masing-masing seperti yang terlihat dalam bingkai kusam yang dulu pernah tertengok. Kini rasa itu merindu sebab terlalu lama meninggalkanmu. Membiarkan pesanmu hanyut mengikuti arus yang berkelok, sesekali kupungut saat ia tersangkut sebelum pesan itu sampai pada muara tempat di mana aku menunggu.

Kau tahu, aku telah menunggu lama untuk hari ini. Ya, terlalu lama kita menyembunyikan rasa yang kita punya dalam diam kita, meski tak benar-benar mampu ia bersembunyi. Kuhabiskan bercangkir-cangkir kopi, yang aromanya beradu bersama asap nikotin yang terus mengepul berkelana mencarimu. Barangkali kita merindukan pertemuan itu, pikirku.

Ini kali pertama sejak bulan cinta meninggalkan bercarik-carik kertas bertuliskan ceritamu yang belum sempat semua kubaca. Kini rasa itu merindu, dan sepertinya akan segera membawa kita juga untuk sekedar saling menyapa lewat kesejukan pagi bersama aroma tanah basah oleh hujan malam tadi. Sebentar, aku akan menikmatinya, menyusurinya. Lain waktu aku akan menceritakannya kepadamu. Barangkali saja kaupun merindukanku. Kalaupun rindumu masih tersisa, serahkan saja kembali pada Pemilik Waktu. Esok, entah mati, entah tumbuh kembali. Yakini saja...............

17 Jejak Yang Tertinggal:

I_Hate_Lolipop mengatakan...

(T_T) nice post..

Seiri Hanako mengatakan...

selalu menyentuh hati dengan bahsanya...
nice post...

mahesa wira mengatakan...

merindu rasanya adalah buah dari menunggu...menunggu biasanya menyebalkan...merindu..????
...salam kenal..

nyphneed???? mengatakan...

Yakini saja..............., esok rindu itu akan tetap tumbuh.

rosi mengatakan...

so sweet.. so touching... so .... shopicasted

rosi mengatakan...

so sweet.. so touching... so .... shopiscated

aviorclef mengatakan...

-_-_-_-_-_-_-Cosmorary-_-_-_-_-_-_-
Assalamualaikum,
*******Salam ‘Blog’!!*******
SELALU MENGURAI KALIMAT PUITIS NAN MEMILIKI RIBUAN MAKNA BAGI PEMBACA>>>
Tapi jujur mas, kali ini saya gaka bingung,,,ga tahu soalnya saya sedang tiada akal yang masuk untuk memaha,mi rasa-rasa yang ada..wkwkwkkw lebayyyyy
BETWE dah lama nih ga mampir ke gubuk jelek saya..yuk mampir..
-_-_-_-_-_-_-Cosmorary-_-_-_-_-_-_-

setiakasih mengatakan...

Ya aku juga rindu membacamu, yans.

yans'dalamjeda' mengatakan...

>all; terimakasih sahabat telah jeda di ruang ini ..... semoga persinggahan ini, mampu melepas kerinduan. Sebab lama tak bercengkerama, maka perbincangan singkat ini terasa lebih bermakna.

Dream Competition mengatakan...

Semoga rindunya dah terobati ya...

munir ardi mengatakan...

apa kabar mas Yans selalu rindu untunk datang ke blog ini saling bertegur sapa namun apa daya pekerjaan begitu banyak

Ayoe Ritma mengatakan...

begitu lembut dan menyentuh bahasa yang terucap...
semoga rasa rindu itu segera terobati...

Irarachma mengatakan...

Aku juga sangat merindukanmu Seperti rinduku pada senja,secangkir kopi, hujan dan sang kereta

aviorclef mengatakan...

Mampirrr..kunjungan malammm..menunggu atulisan anyar

lilliperry mengatakan...

wah, tentang rindu yang ditulis dengan kata-kata indah..

keren :D

Pohonku Sepi Sendiri mengatakan...

tambah mantabh saja rangkaian kata2nya, kawan..
sukses slalu untukmu.. :)

De mengatakan...

Ku yakini itu...

Posting Komentar

Akhirnya tiba di Ruang Rehat
Ruang bersama untuk saling memberi nafas, dan setiap kata adalah nafas Ruang Jeda