Terbuka mimpi-mimpi kembali
bersama keheningan yang bergemuruh memekakkan telinga dan kepekatan yang menyilaukan mata raga
Bukan mata terpejam sayang..........
Kutemukan mimpi-mimpi liar
tentang matahari berpelukan mesra dengan rembulan
tentang cahaya kerelaan bergumul bersama kelam kemunafikan
tentang tanah kering bercumbu dengan rumput liar
Bukan terbaring tanpa bayangan sayang..........
Kubangun menara impian bersama segenap kerinduan yang membawa jejakku dalam persimpangan
Ketika air tak lagi mengikuti arusnya
ketika angin tak lagi menuruti hembusannya
Apakah segenggam harapan telah menjadi onggokan keangkuhan?
Rintik yang turun malu-malu,
embun menetes dari dahan menggoda
bahkan sinar jingga pagi tak mampu menolong dukaku, bisikmu.
Aku menengadah tanpa keberdayaan menatap langit yang bukan sejengkal
Bersama kerinduanku yang menjelma menjadi kehampaan
Aku memanggilmu kekasihku
Aku memanggilmu perempuanku
Aku memanggilmu............................
Maka tersenyumlah kasih
Penawar atas Asa
1 Jejak Yang Tertinggal:
terimakasih kau panggil aku "perempuanku" dan kau katakan juga aku "kekasihmu".
... apakah begitu berat?, sehingga rindumu menjadi hampa!, ataukah terlalu menjadi beban bagimu karena dukaku, sehingga mematahkan sayap-sayapmu....
aku sangat berharap kita terbaring bersama, melihat lagit dan tersenyum menatap masa depan... ingin ku jalin mimpi-mimpi liar bersamamu, dimana kusaksikan tanah kering dan rumput liar bercumbu dalam asa.
kini aku tersenyum, melihat tingkah imajiku... Tuhan aku mohon dengan sangat.
Posting Komentar
Akhirnya tiba di Ruang Rehat
Ruang bersama untuk saling memberi nafas, dan setiap kata adalah nafas Ruang Jeda