Kamis, 12 Agustus 2010

Me-Ramadlan-kan Diri


Marhaban ya Ramadhan” begitu pesan yang terbaca di layar handphone kamarin. Berlanjut dengan rangkaian kata permintaan maaf lahir dan bathin. Selang beberapa saat, pesan lain masuk, bergantian. Isinya sama, ucapan menyambut bulan Ramadlan.

Entah sudah berapa kali kita dipertemukan dengan bulan Ramadlan. Entah apakah kehadirannya, seperti selalu kita tunggu-tunggu. Tak hanya olehmu, tapi oleh seluruh umat islam di seluruh belahan dunia. Ada suasana yang berbeda ketika bulan itu tiba. Percaya, nuansanya tak akan kita jumpai di hari dan bulan yang lain.

Bulan inilah, kau yang merasa beriman akan merasa terpanggil untuk menunaikan kewajiban sebagai seorang hamba, beribadah puasa. Pahala kebaikan dilipat gandakan. Maka jangan heran, banyak orang berlomba-lomba melakukan kebaikan, siang dan malam. Kalaupun, jika kau temui mereka melakukan hal-hal yang dilarang, jangan menghujat dan menghina, mungkin ada sebagian setan yang lepas dari ikatan. Atu mungkin tak semua setan diikat dan dibelenggu.

Ramadlan, bulan inilah momentum penyucian diri dan hati.
Bagi orang merasa telah berlumur dosa, yang setan dengan mudah mengganggu dan meng-iming-iming-i untuk selalu berbuat dosa, Ramadlan akan menjadi bulan pengharapan atas pengampunan dosa yang telah diperbuat. Hari-hari seperti sebuah peperangan. Melawan hawa nafsu diri sendiri. Rasa kalah yang dialami di bulan-bulan sebelumnya akan terus menjadi penyesalan. Berharap inilah saatnya, memulai merebut kemenangan dengan menempa diri, dlohir dan bathin. Mengolah jiwa menuju ketakwaan yang Ia janjikan.

Bagi orang-orang yang merasa tersesat, merasa telah berjalan beriringan dengan setan di kegelapan. Ramadlan akan menjadi pengharapan sebuah pencerahan. Malam sunyi menjadi teman berdzikir, mengantarkan doa dan harapan atas cahaya Ilahi yang ia rindukan. Sebab hari yang ia lewati, seolah tertipu cahaya semu. Ia menyambutnya seperti anak SD yang sedang menghadapi ujian sekolah, sementara malam sebelumnya ia tidur terlelap lupa untuk belajar. Ketika jam uian dimulai, hatinya gemetar, tak akan berhenti berdoa agar mukjizat yang ia harapkan datang dan menunjukkan pilihan jawaban yang benar. Ia tak akan berhenti berharap akan hidayah, agar ia lulus dalam ujian.....

Berbahagialah kita, sebab masih bisa sampai dan singgah menikmati bulan suci ini. Mari me-Ramadlan-kan diri. Selamat Berpuasa.................

17 Jejak Yang Tertinggal:

ivan kavalera mengatakan...

Semoga kian berkah. Amin.

Unknown mengatakan...

met ramadhan juga yaaa:)
mari berlomba2 menjadi insan yg kamil

M. Faizi mengatakan...

ibarat kendaraan, bulan Ramadan saatnya tap, atau bahkan turun mesin :-)

Winny Widyawati mengatakan...

Ramadahan seperti momentum dimana kita merasa banyak "teman" dalam menjalani taat kepada Allah. Oleh sebab itu Ramadhan selalu dirindukan karena suasana khasnya. Selamat menjalankan ibdah shiyam, semoga dapat kembali kepada fithrah-nya.

munir ardi mengatakan...

semoga seluruh organ tubuh bisa berpuasa dari mengerjakan hal-hal yang tidak baik

free article mengatakan...

selamat berpuasa mas lama nggak menengok rumah teduhmu ini

Isti mengatakan...

selamat berpuasa..semoga puasa kali membuat kita lebih baik..

ellysuryani mengatakan...

Ya, setuju sobat mari meramadhankan diri. Itu yang paling penting sobat.

De mengatakan...

Met Ramadhan

yansDalamJeda mengatakan...

Terimakasih untuk semua yang telah singgah di sini. Selamat Berpuasa........Semoga berkah Ramadlan terlimpah kepada kita semua. Amiin.....

Pit mengatakan...

amin..

Latifah Hizboel mengatakan...

Dibulan peleburan ini, semoga lebur pula segala nafsu yang singgah dalam hati, dengan segala amal ibadah yang kita jalankan...amiin.

catatan kecilku mengatakan...

Selamat menjalankan ibadah di bulan Ramadhan... semoga kita akan meraih kemenangan. Amin.

the others mengatakan...

memang benar.., setiap masuk ke bulan ramadhan suasana juga rasanya beda. Rasanya nyaman banget..

Unknown mengatakan...

Selamat berpuasa ya Bang
semoga puasanya lancar..

restry mengatakan...

selamat berpuasa, amin, semoga tahun ini lebih baik dari yang kemarin

yansDalamJeda mengatakan...

>>All; terimakasih telah singgah. Puasa juga kan?

Posting Komentar

Akhirnya tiba di Ruang Rehat
Ruang bersama untuk saling memberi nafas, dan setiap kata adalah nafas Ruang Jeda