Minggu, 15 Agustus 2010

Ketika genderang bedug ditabuh



Hari mulai gelap. Langit senja perlahan menyingsing, meninggalkan sinarnya yang temaram. Aku pejamkan mata, sebentar.

Saat-saat seperti inilah yang paling ditunggu.
Orang mulai sibuk menata meja. Taplak kain berwarna keemasan hampir-hampir tak nampak, tertutup berbagai hidangan. Hmmm.....aromanya berbaur, menusuk-nusuk hidung, kemudian terus masuk merasuki tenggorokan yang sudah terasa kering.
Mangkuk besar yang terbuat dari kaca bening bertekstur bunga-bunga nampak basah seperti berembun. Bongkahan es meleleh di dalamnya, bercampur cairan pekat syrup mahal yang melumuri irisan-irisan kecil berbagai macam buah yang warna-warni. Korma segar tergeletak manja disebelahnya.
Menggoda! Lidahku mulai basah, ingin segera meneguknya. Aku masih memejamkan mata, ingin menikmatinya lebih lama.

Tak sabar?!. Seperti pasukan perang yang menunggu genderang ditabuh. Mendebarkan, tak lupa pula memasang kuda-kuda. Siap berperang, seolah siap menyambar lawan. Sorot matanya kian tajam, kian awas mengamati tiap gerakan yang mencurigakan.
Genderang perang masih belum ditabuh, kuda-kuda mulai goyah, tapi harus tetap bersabar. Mata tetap awas, jangan sampai kecolongan oleh musuh bahkan kucing sekalipun. Jangan sampai ia mendekat. Waspada!

Dug..!!! Dug...!!! Dug...!!!
Tiba sudah, genderang perang benar-benar ditabuh. Hey, ini pertanda berbuka di mulai. Bagi sebagian orang, perang segera dimulai. Aku tak mampu membayangkannya lagi. Dengan bengis seisi meja dihadapannya luluh lantak seketika. Semua berkelebat cepat, membabat semua hidangan. Perang sudah usai. Saat-saat seperti ini, kita tak ingat lagi kepada mereka yang di luar sana menjadi bulan-bulanan rasa lapar, tak hanya hari ini. Bahkan ketika kita menikmati semuanya, sekedar kurma untuk mengganjal rasa lapar mereka pun tak ada. Apalagi es cincau dengan gula merah yang segar, bahkan sekedar air gula yang memanjakan lidah yang getir oleh puasa hari ini saja sepertinya tak kuasa mereka reguk.

Dug..!!! Dug...!!! Dug...!!!
Genderang itu juga menggema dibelahan lain, di luar sana. Lebih nampak seperti genderang perang sesungguhnya. Perang melawan ketimpangan. Mungkin mempersoal nasib, atas kenikmatan yang berlimpah yang tak pernah mereka miliki hingga saat lebaran nanti tiba. Tapi sementara, seteguk air putih tanpa syrup ataupun gula telah cukup nikmat mereka nikmati. Mereka bersyukur karenanya, meski tanpa hidangan mewah seperti yang kita nikmati.
Ketika genderang bedug ditabuh, wajah-wajah mereka nampak girang menikmati kemenangan kecilnya hari ini. Selamat berbuka...........

12 Jejak Yang Tertinggal:

Husnul Khotimah mengatakan...

sangat menyentuh, kenapa kita [aku] juga sering lupa akan hal itu, Alhamdulillah Ya Allah.. Engkau masih memberiku Nikmat yang begitu Nikmat..

selamat berbukan mas :), semoga puasanya barokah, amin!

Anak Nelayan mengatakan...

nice post sobat

catatan kecilku mengatakan...

Adalah kenikmatan luar biasa jika kita dapat berbuka, sementara di luar sana ternyata masih banyak orang yang tak tahu harus menuntaskan lapar dengan apa...
Hal kecil yang seringkali luput dari ingatan kita.

yansDalamJeda mengatakan...

Terimakasih telah singgah di Ruang Jeda, dan selamat berbuka..........
Semoga keberkahan Ramadhan terlimpah buat kita semua.

NURA mengatakan...

salam sobat
saat genderang ditabuh, saatnya mulai berbuka puasa,tapi biasanya rasa lapar menjadi hilang ya..
tetap semangat dalam menjalankan puasa.

non inge mengatakan...

sebuah kemenangan kecil yang dapat dinikmati tiap harinya dengan penuh rasa syukur...
nice post ^^

Sofia Nin mengatakan...

Lagi nunggu waktu'a buka nih. Masih lama :)

ellysuryani mengatakan...

Ya Ramadhanpun sesungguhnya adalah sebuah perang. Perang melawan hawa nafsu manusia. Hawa nafsu yang melahirkan berbagai ketimpangan dan konflik sosial di muka bumi ini. Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan ke-6 sobat.

M. Faizi mengatakan...

tadi pagi saya tidak sahur. suara bedug maghrib ini terasa seperti pukulan Mike Portnoy...

yansDalamJeda mengatakan...

>>All; Ya, puasa sejatinya adalah perang melawan hawa nafsu, sebuah penempaan lahir dan bathin untuk menciptakan individu yang bertakwa, meraih kemenangan yang sejati.
Berbuka adalah kemenangan kecil bagi mereka yang berpuasa. Berbukalah dengan yang manis. bagi pula rasa manis itu dengan sekeliling kita.

Selamat berpuasa.......

Isti mengatakan...

Buka puasanya masih lama...selamat menjalankan ibadah puasa

obat herbal untuk kanker mengatakan...

Ketika genderang bedug ditabuh adalah saat kemenangan tiba!

sekedar bernostalgia, cobA mengingat kondisi lebaran di tahun 2010 :D

Posting Komentar

Akhirnya tiba di Ruang Rehat
Ruang bersama untuk saling memberi nafas, dan setiap kata adalah nafas Ruang Jeda