"Sedang apa kau di sana?"
Seperti halnya besitan pertanyaanmu, pertanyaan yang sama pun sempat meronta ingin menjamah batinmu. Merasakan kembali detak jantungmu yang pernah terdengar. Atau menikmati hembusan nafasmu yang sempat berdesir menderu membelaiku. Tapi rasa ini mulai ngilu, menjadikan semua benar-benar kaku. Malam pun menjadi kian bisu.
"Lalu apa yang hendak kau cari?"
Sementara rangkuman cerita dari perjalananku tak cukup memberi terang pada lorong gelap yang ku lewati. Lembaran kalimat yang sempat terbaca, ataupun yang kemudian tertulis, tak juga membebaskan jiwa yang terkurung.
Ach....aku merasa tak cukup bekal melewati jalan ini. Dengan hanya secuil pemahaman yang sempat terkais dari jalan yang pernah kulewati. Sementara alam kehidupan begitu lapang, anginpun begitu bebas berhembus dengan kencang. Terik matahari dan guyuran hujan belum benar-benar menempa kulit. Bahkan gelombang kecil yang menerpa, telah menggoyahkan langkah-langkahku yang teramat rapuh, hingga mengendurkan tali yang mengikat rasa di antara kita. Jauh, adalah sebuah rasa yang ganjil. Membuatku terasing......
Seperti melewati lorong yang gelap, sepi dan senyap. Ini adalah waktu terlama untukku melewati jalan itu. Meraba arah, sekedar mencari jalan untukku berlari keluar, mencari jalan terang. Dan kaupun akhirnya menemukanku sendiri, membisu di antara riuh orang-orang yang saling berebut remah-remah kehidupan.
14 Jejak Yang Tertinggal:
Sedang "menikmati" kesendirian ? :)
Mas, aku pinjemin senter mau? :D
tetap yakin dalam melangkah sobat,,,
kuatkan hati^^
semangat,
semoga sukses selalu
salam, langit
"sedang apa kau disana?"
aku sedang membaca tulisanmu yang membuat aku bertanya-tanya "jalan seperti apa yang aku lewati??" :)
Ini tentang apa ya? Aq mencoba mikir mikir drtd, tp tetep ora mudeng.
Aku temani ya.. biar tak merasa terasing...? :D
Hati2 ya kalau lewat jalan yg gelap.. :D
jeda dulu disini ...
kok gelasnya kosong, ya? titik air itu mengabarkan sisa haus yang usai
seperti ruang yang ada di alam bawah sadar, saat dalam keadaan tidak fit.
salam silaturahim, Mas ...
Jadi, apa yang kau cari?
Dan kaupun akhirnya menemukanku sendiri, membisu di antara riuh orang-orang yang saling berebut remah-remah kehidupan.
Berkali-kali kau akan menemukanku seperti itu. Maka biarkan saja, sementara aku mencari jalan terangku.
Terikasih untuk semua yg telah singgah dan menemukanku di sini.....
jalannya ada disana kawan! (menunjuk ke arah barat)
Karena lorong-lorong itu belum habis untuk kau susuri
semoga bekal lilin pengharapan masih cukup tersedia, kawan
^.^
wih wiih
semoga segera bertemu jalan itu, kawan...
saya selalu takut lupa jalan pulang!!
Posting Komentar
Akhirnya tiba di Ruang Rehat
Ruang bersama untuk saling memberi nafas, dan setiap kata adalah nafas Ruang Jeda