Sesekali lihatlah keluar dari balik jendela yang menutupi wajahmu. Agar bisa kulihat senyum yang melengkapi sinar matamu yang teduh. Selalu saja mengingatkanku pada senja sore itu.
Pada malam-malam yang sunyi, dari balik jendela yang menjadi tabir yang menutupi wajahmu. Bayang-bayang liar menari mengelilingi kelopak mataku yang masih saja terjaga. Tak juga sempat terlelap. Menemani kesepian yang kian mengaburkan gairah keakuanku.
Pada keesokan pagi, sinar mentari yang hangat menelusupi celah-celah dari balik jendelamu yang masih tertutup. Rindu selalu saja kembali menyapa. Membawa luka dan menyisakannya hingga siang tiba. Semakin mengangah. Membangunkanku. Mengingatkanku pada janji yang tak sempat terucap. Menjadikanku berdiri dengan kepala tegak.
Dari balik jendela, telah kau lahirkan rindu yang menjelma menjadi mimpi dan puisi. Tentang kau dan laki-laki. Tentang hujan dan pelangi. Tentang rindu yang terbungkus rasa perih. Yang menumbuhkanku sebagai laki-laki.
Dari balik jendela yang berbeda, kuucap selamat ulang tahun kepadamu, Dy.
Pada malam-malam yang sunyi, dari balik jendela yang menjadi tabir yang menutupi wajahmu. Bayang-bayang liar menari mengelilingi kelopak mataku yang masih saja terjaga. Tak juga sempat terlelap. Menemani kesepian yang kian mengaburkan gairah keakuanku.
Pada keesokan pagi, sinar mentari yang hangat menelusupi celah-celah dari balik jendelamu yang masih tertutup. Rindu selalu saja kembali menyapa. Membawa luka dan menyisakannya hingga siang tiba. Semakin mengangah. Membangunkanku. Mengingatkanku pada janji yang tak sempat terucap. Menjadikanku berdiri dengan kepala tegak.
Dari balik jendela, telah kau lahirkan rindu yang menjelma menjadi mimpi dan puisi. Tentang kau dan laki-laki. Tentang hujan dan pelangi. Tentang rindu yang terbungkus rasa perih. Yang menumbuhkanku sebagai laki-laki.
Dari balik jendela yang berbeda, kuucap selamat ulang tahun kepadamu, Dy.
15 Jejak Yang Tertinggal:
Hmm..ucapan selamat yang indah ,selamat ul-tah Dy....
parkir dulu ya, mas.
parkir kedua..he he
hehehe, mbak Ateh75 udah lebih dulu datang ya.
Kok aku suka banget mengulang-ulang bagian ini ya, mas. Dalem banget:
Dari balik jendela, telah kau lahirkan rindu yang menjelma menjadi mimpi dan puisi. Tentang kau dan laki-laki. Tentang hujan dan pelangi. Tentang rindu yang terbungkus rasa perih. Yang menumbuhkanku sebagai laki-laki.
banyak ode bulan desember buat seseorang di sini ya kang :D
Wah udah keduluan 2 jago nih
Melihat dunia luar dari jendela, tentu menimbulkan keasyikan tersendiri. Penasaran, pandangan sepihak kita. Seperti mengintip sejenak yang memberi misteri. Bila ingin melihat lebih jelas, tentu kita harus ke luar, dunia nyatanya.
Ternyata, diujung puisi ini ada ucapan harlah tho...
Ikutan ngucapin juga ahh...Untuk Dy yang lagi Ultah, smoga sukses selalu yak...
puisi cantik buat orang yang berulang tahun...
teman, sekarang Yunna pindah rumah di http://yunna-mylifediary.blogspot.com/
datang dan tengok aku ya!!!
hemmm, siapa ya Dy itu ?
hem
hem
hem...
wah, indah sob puisinya.. :)
suka banget ma kalimat 'Tentang rindu yang terbungkus rasa perih. Yang menumbuhkanku sebagai laki-laki.'
bang numpang terkenal ya bang... sekalian menjalin silaturahmi dengan memfollow.. heheheheh
Kok seperti cerita tentang saya...
(pada bagian favorit Mas Ivan....)
Benar sekali, Dy.. kau sungguh beruntung.
selamat ulang tahun juga dy
:)
Posting Komentar
Akhirnya tiba di Ruang Rehat
Ruang bersama untuk saling memberi nafas, dan setiap kata adalah nafas Ruang Jeda