Selasa, 24 November 2009

Kau dan Hujan Sore Itu


Apakah kau masih menyukainya
memandanginya dari balik jendela tempatmu berteduh
tampak samar wajahmu tertutup daun-daun basah yang menggelayut
menahan rinai yang turun kemarin sore
"datanglah kepadaku dan menemaniku menikmati hujan sore ini"
sementara aku menikmatinya dari jendela yang berbeda

Apakah kau masih mengingatnya
berlari mengejar senja yang telah berubah menjadi mendung?
kau merasa begitu gerah
memaksamu mengusap peluh yang turun dari keningmu
mengalir memasuki keteduhan matamu
menyatu bersama air mata membentuk bayang-bayangmu yang menari
seperti mimpi yang menyelimuti lelap tidurmu
"ketuklah pintu rumahku, remang cahaya masih sanggup menulusup dari celahnya yang belum terkunci"

Kau pun keluar dari balik pintu yang belum sempat kuketuk sejak musim hujan yang lalu
dan menadahkan tanganmu dari bawah kerudung yang memayungi wajahmu
senyum tipis nampak dari bibir yang berdzikir
mengalun merdu bersama gemericik hujan yang turun sore itu
melantunkan pujian keagungan yang biasa kau ucap seperti waktu segera berakhir

Rinai yang merintik membasahi jemarimu
penuh kemudian jatuh ke bumi
pecah dan menghambur menjadi buih bertaburan melukis keindahan yang kukagumi
memantulkan kegamangan rindu yang menggenang
kemudian ikut meresap ke dalam tanah yang basah
tapi tak benar-benar menghapusmu
"aku masih menikmatinya"
sementara genangan wajahmu kembali menjelma menjadi hujan yang turun sore ini
menghadirkan ingatanku kepadamu, sebanyak rinai yang ia punyai

Baca Juga :

28 Jejak Yang Tertinggal:

- mengatakan...

Hujan selalu romantis.

Sohra Rusdi mengatakan...

Adakah rinai hujan yang turun akan membawa hatimu kepadaku, aku rindu sinar matamu yang dulu sering kunikmati dikala hujan terimakasih sahabat atas

becce_lawo mengatakan...

yang diatas puisi yah?? atau apa yah?

gak peduli dah!!!

pokoknya keren bahasanya bang yan...aku saja baca berkali-kali...

ada suasana damai yang mengalir dari tiap bait-baitnya...

hujan...kapan aku bisa menikmatimu seperti mahluk yang merindumu di setiap waktu...

Ateh75 mengatakan...

Dalam hujan dengan rinainya yg indah .dalam
diam dengan menatapnya sejuta cerita dan kenangan berkelebat menghampiri melengkapi hujan yg mengguyur kalbu.ah,hujan memang slalu indah bila ada kita memaknainya.

SeNjA mengatakan...

bahasa alam terkadang begitu magis hingga kita terkadang mengumpamakan nya dgn bgt indah,...

seperti hujanmu,..


Rinai yang merintik membasahi jemarimu
penuh kemudian jatuh ke bumi
pecah dan menghambur menjadi buih bertaburan melukis keindahan yang kukagumi

indah mas...

Admin mengatakan...

Kau dan HUjan sore itu...
hujan dingin
Kau Hangat
Sore, sbentar lagi malam...
Yaaahh.... tancap bro......
wakakakka.........

Sari mengatakan...

Hujan memang selalu indah :)

De mengatakan...

Aku selalu suka cerita tentang hujan

Hmm...ada award di tempat aku, silahkan diambil. semoga suka

-Gek- mengatakan...

Romantis banget sih Mas..
Udah punya pacar kan? (atau malah istri?) hehehe.
Dia sangat beruntung. :)

Joddie mengatakan...

hujan.. selalu mengingatkanku pada seseorang.. :(

Clara Canceriana mengatakan...

kata-katanya berasa romantis
mungkin lebih manis dibaca sewaktu hujan turun
sekarang masih mendung nih mas XD

Dream Competition mengatakan...

wow..romantis bro.Lagi hujan ya di sana?

lina mengatakan...

hujan memang romantis. asal jangan sampai banjir aja ya...

setiakasih mengatakan...

'sungguh aku masih ingin menikmatinya'

Moga kenangan bersamanya tidak terhapus sebegitu segera..

Humaira mengatakan...

Dalam hujan selalu ada cerita ,dengan memandang rinai yang berjatuhan .Rinainya seolah membawa kita ke masa lalu.membawa kita kedalam kenagan2 yang indah ,hmmm....

Goesta Agoestina Tika mengatakan...

itu sebagai ungkap kata "aku mengagumimu dan membutuhkanmu"
bagus, bisa mengantarkan aku dalam ruang imajinasi...

ellysuryani mengatakan...

Mampir meski hujan sudah lama reda.

Rumah Ide dan Cerita mengatakan...

Keren Bung Yans puisinya.
Apakah kau masih mengingatnya berlari mengejar senja yang telah berubah menjadi mendung.

Zahra Lathifa mengatakan...

ngga bisa bales pake puisi yan...kedalaman kata2mu ga bisa tertandingi,hihi..keren abizz!! jangan biarkan "dia" basah oleh hujan..ulurkan tanganmu dan ajaklah dia masuk kerumahmu..:D

yans'dalamjeda' mengatakan...

Kau dan hujan sore itu, menyimpan rindu........

Anonim mengatakan...

Pasca Romeo n Juliet itu..hujan
Kita menembus suara tik..tik dengan motor merahmu..
Hhhmmm indah..yang tak sampai..
Seperti skenario sutradara di film yang baru kita amati...
Apakah hujan disini bersua juga dengan hujan disana..?

Qoirina Nur Kamastyaka mengatakan...

apa hujan di kota mu sama iramanya dengan hujan dikotaku?

munir ardi mengatakan...

bau aroma tanah yang bersentuhan dengan hujan begitu menusuk kepala ketika hujan tak lagi mendinginkan kepala anak-anak negeri

Zahra Lathifa mengatakan...

ahhaii...kok kompak yach kita? sedang sama2 terpana dengan hujan..hmm, sungguh anugerah Sang Maha..!

Sohra Rusdi mengatakan...

begitu indah menikmati kata demi kata yang dirangkai oleh penulis

TRIMATRA mengatakan...

hujan rintik selalu membawa banyak inspirasi dan sejuta rasa pada seseorang.

Evangelina Irish Netharien mengatakan...

Sungguh! Aku tak benci.
Payung ini hanya agar aku tak benar-benar basah.
Kenyataannya, aku tak bisa benar-benar menghindarinya.


Sungguh! Aku tak benci.
Hanya kadang batuk dan hidungku tak bisa diajak dikompromi..


dan bukan salah Hujan jika kita begitu mengagumiNYa..

makasih kujungannya yah mas..

salam budaya..!! ^_^

mayank mengatakan...

romansa hujan memang romantis...

Posting Komentar

Akhirnya tiba di Ruang Rehat
Ruang bersama untuk saling memberi nafas, dan setiap kata adalah nafas Ruang Jeda