Lagi-lagi soal perjalanan, tentang langkah menyusuri waktu.
Tak ada yang mengira tentang nanti, tak ada yang menduga tentang esok. Bisa saja semua terjadi dengan tiba-tiba. Seketika semua yang kita rasa dan yang kita pandang nampak telah berubah.
Seperti roda. Ya, seperti roda. Berputar dan menggelinding. Sekali waktu kita berada di atas, sekali waktu kita di bawah. Bahkan sekali waktu kita terhempas dan terlindas. Kita tak pernah mau, atau bahkan tak pernah siap untuk berada di bawah dan kemudian terlindas. Tapi roda tak mau berhenti berputar, ia terus saja menggelinding.
Atau lebih tepatnya, seperti panggung sandiwara?!
Dan kita, adalah lakon yang dipersiapkan untuk menjalani skenario besar dalam sebuah proses kehidupan itu. Kita, masing-masing memainkan perannya.
Gairah kita, yang kadang-kadang timbul dan kadang-kadang tenggelam, yang sesekali ada dan sesekali menghilang menjadi bekal untuk bisa menyajikan banyak cerita yang akan kita perankan dalam setiap episodenya.
Kekalahan dan kemenangan, senyum dan tawa, bergantian mengisi cerita di dalamnya.
Sekali waktu kita kalah dan mungkin memang harus mengalah, di waktu yang lain kita menikmati kemenangan. Setiap peran, akan menjadi pengalaman berharga mencari dan menemukan karakter dan watak dari tiap diri kita.
Entah, atau mungkin biarkan saja intuisi yang akan menuntun gerak kita. Sebab kita sesungguhnya tak pernah tahu naskah dan jalan cerita yang telah tersusun.
Setiap orang hanya memiliki kesempatan untuk menjalani perannya masing-masing. Dan selalu saja ada, kesempatan untuk menghayati setiap jeda dari tiap-tiap babak yang akan dimainkan. Mungkin juga dengan sedikit berimprovisasi, peran yang kita lakonkan akan nampak lebih cantik.
Roda dan panggung sandiwara. Itulah ritme kehidupan, maha karya dan kehendak Pemilik Alam.
Misterius. Gairah yang timbul tenggelam, yang ada dan menghilang, tak mampu menebak dan menduga. Berganti babak, beralih episode. Cerita yang telah usai, berganti dengan cerita baru. Selalu begitu. Setelah kemarin, berganti hari ini.
Dan kali ini ada gairah yang lain. Sebuah episode baru menemukan, mengasah dan mempertajam watak dan karakter yang khas dalam tiap diri untuk mejalani lakon yang kita perankan. Entah kita sedang berada di atas, atau sedang di bawah. Entah kita sedang bersedih atau tertawa.
Tiap kita hanya memiliki kesempatan untuk menjalani perannya masing-masing dengan sebaik mungkin, di tiap babak dan episode, hari ini dan nanti.
3 Jejak Yang Tertinggal:
"Sekali waktu kita kalah dan mungkin memang harus mengalah, di waktu yang lain kita menikmati kemenangan"
-------
Nice... *termotivasi
@manda, bahasamu menyentuhku man
waaaa mas yannnsss headernya juga jendelaaa :D
Posting Komentar
Akhirnya tiba di Ruang Rehat
Ruang bersama untuk saling memberi nafas, dan setiap kata adalah nafas Ruang Jeda