Jumat, 11 Juni 2010

Biarkan













Coba kau lihat mimik wajahku. "Ekspresi seperti apa yang kau temukan?". Lihat dan pandangi, ada apa di dalam mataku? Katakan, barangkali saja kau menemukan sesuatu. Sebab aku merasakan ada sesuatu yang membakar, seperti percikan api yang berkobar. Mengepulkan asap hitam dan membuatnya menjadi gelap.

"Kau menemukan sesuatu?". Tidak?! Coba, coba lihat sekali lagi, lebih dalam. Sebab aku merasa seperti ada yang menggemuruh yang merasuk ke dalam dadaku. Meletup-letup, ingin memuntahkan sesuatu.

Sebantar...... Biarkan, sebentar saja aku pergi dengan membawa diam. Mencari angin segar, sebelum letupan kecil itu benar-benar membakar dan menghanguskan semuanya. "Biarkan!". Aku akan pergi sebentar. Mencari asal letupan itu, hingga aku menyadari dan kemudian memahaminya. Entah lewat secangkir kopi, barangkali aromanya mampu meredakannya. Atau angin malam mungkin?!

Biarkan saja. Hingga letupan kecil itu membeku dan kemudian padam. Hingga hanya tersedia sedikit ruang bagi rasa benci. Biarkan.....


12 Jejak Yang Tertinggal:

Raa mengatakan...

hanya menulis.....pada suatu waktu....tepat 1 minggu yang lalu
Ah.....tak ada benci!
karena perpisahan itu hanya sebuah episode dalam perjalan.
Ada kisah disini...disebuah perjalanan
saat kunikmati dirimu dalam sebuah ruang waktu

Winny Widyawati mengatakan...

Kulihat dia telah padam kini, tak setitikpun merahnya menyala...harapku...kedamaian mulai menetes di ruang ini.........

Evangelina Irish Netharien mengatakan...

semua berwala dari pandangan ini..
diamlah sejenak agar dapat terus kurasakan..
jangan beranjak..
tetaplah disini..
disini..
di..
si..
ni..

imtikhan mengatakan...

met pagi salam kenal
semoga sukses

munir mengatakan...

maka matilah insan yang tak bisa merangkai kata ini gerangan apa yang bisa kutiliskan dikomentar ini, selamat ya mas bidadarinya masuk 25 besar

ellysuryani mengatakan...

Semoga apinya telah padam. Selamat wiken sobat.

Ayoe Ritma mengatakan...

kunjungan siang sobat...have nice weekend

annie mengatakan...

ada api dalam beningnya ...
ah, engkaukah itu?
jangan sisakan setitikpun ruang benci itu.


selamat malam minggu, Mas

yansDalamJeda mengatakan...

Hingga hanya tersedia sedikit ruang bagi rasa benci. Biarkan.....hingga letupan itupun padam.

Terimakasih atas persinggahannya.

nurrahman mengatakan...

biarkan bisa juga berarti ikhlaskan :D

gaelby mengatakan...

semoga letupan kecil itu bsa segera padam, amiin :)
Salam knal, blognya aq follow yaa :)

dwi edelweis mengatakan...

meredam amarah,,dengan diam dan berlalu,,,
ehmm...Biarkanlah...

Posting Komentar

Akhirnya tiba di Ruang Rehat
Ruang bersama untuk saling memberi nafas, dan setiap kata adalah nafas Ruang Jeda