Rabu, 16 September 2009

Gemethar Untuk Mudik Lebaran

Rasanya baru kemarin kita menikmati kemeriahan dan keakraban suasana Lebaran. Baru kemarin memang. Malah masih ingat betul keakraban saat itu. Suasana yang teramat manis dilupakan. Terus saja dirindukan. Kerinduan untuk berkumpul dan bercengkerama bersama keluarga, sanak saudara dan para tetangga dari segala penjuru arah tak pernah berhenti untuk dirindukan apalagi di saat-saat seperti ini, hari-hari terakhir Ramadlan. Sepertinya moment yang teramat dirindukan itu beberapa hari lagi suasana itu dengan sedikit terpaksa harus kita raih dan kita ulang kembali. Sebuah keterpaksaan yang kita impikan laksana hutang yang harus dibayarkan. Dan mereka yang jauh dari keluarga harus menjalani ritual mudik berjamaah.

Mudik memang telah menjadi tradisi negeri ini. Tak ada yang membuktikan sejak kapan tradisi tersebut mulai ada. Tapi yang jelas setiap menjelang Lebaran, saat bedug dan takbir akan berkumandang bersahutan. Sepertinya kita akan merasa terkalahkan oleh keadaan bila takbir berkumandang duluan. Beramai-ramai pulang ke kampung halaman, dengan baju bru yang bagus lengkap dengan oleh-oleh, tak lupa membawa cerita tentang kehebatan dan keangkuhan kota besar.

Saat-saat itulah kita menjadi lakon sebuah pertunjukan drama keadaan. Sebuah keterpaksaan yang harus diperjuangkan dan musti dilakonkan. Skenario besar harus kita persiapkan demi pencapaian happy ending yang jauh-jauh hari kita rencanakan. Sebuah rencana bagi mereka yang hidup pas-pasan meniti kehidupan di bawah garis batas kemiskinan, jelas membutuhkan pengorbanan lebih dari sekedar tetesan peluh.  Memang ini tak berlaku bagi mereka yang rumput halamannya lebih hijau bila kita pandang.

Sudah banyak cara yang dilakukan, demonstrasi menuntut tunjangan, seolah mengiringi kaki-kaki renta ibu-ibu yang terhimpit saat menukar kupon sembako karena takut tak kebagian. Gaji hasil banting tulang selama berbulan-bulanpun seolah sekedar pindah tangan, untuk sekedar buah tangan saat pulang. Tak sedikit pula gerakan-gerakan yang sudah dijalankan, termasuk olehku yang GEMETHAR untuk mudik lebaran. Gerakan yang sedikit saru tapi tak malu untuk kita teriakkan. "Gerakan Memburu Tunjangan Hari Raya". Hehehe....... *sembari malu-malu.

Tapi saya masih agak kebingungan harus mudik ke mana. Akupun telah merindukan. Emak, aku pulang.......


*gambar atas dari sini

14 Jejak Yang Tertinggal:

reni mengatakan...

Untuk bisa mudik, seringkali kita melakukan segala cara, dan mengorbankan banyak hal.
Yang penting... bisa kumpul dengan keluarga.
Yuk... mudik yuk...!!

Selamat Idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin...

yansDalamJeda mengatakan...

Bingung saya musti mudik ke mana bulik?! Nanti ketahuan kalau saya orang udik. hehe...tks bulik telah singgah. Komentarnya buat oleh2 saat mudik.

ateh75 mengatakan...

bagiku mudik tradisi yg paling indah dan berkesan..apalagi bila menempuh perjalanan jauh ..walau melelahkan tapi ada rasa kebersamaan yg begitu indah,doain ya ..saya mau pergi mudik setelah selesai sholat ied ,lumayan jauh ..ke daerah jawatengah ,semoga perjalanan nya lancar ..amin.

ernut mengatakan...

kaluk rindu emak, ya jelas segera mudik ke tempat dimana emak berada dik! salam mudik!

ellysuryani mengatakan...

Selamat mudik Yans. Salam buat keluarga. Selamat menyambut Idul Fitri 1430 H, maaf lahir dan bathin.

buwel mengatakan...

Met mudik ya....
thr nya banyak ya...:)

a-chen mengatakan...

met lebaran...:)

Rosi mengatakan...

Mudik ke tempat sy aja qeqeqeqe just kidding... Yah sy juga binngung mau mudik ke mana kawan.

yansDalamJeda mengatakan...

@all; Selamat mudik dan Selamat Iedul Fitri jg buat semua, Maaf Lahir Bathin. eh...Usulnya Rosi blh jg tuch....hehehe

ivan kavalera mengatakan...

Minal aidin wal faizin, sobat.

Anonim mengatakan...

semoga suasana dan moment lebarannya selalu terasa di jiwa abang dan sekeluarga
salam hangat selalu

aviorclef mengatakan...

Ehmm...sebel kali hamba...tiga hari ga nge-blog.....Tak ada jaringan inet, mau ke warnet, tak ada alat...
Huwh...sebel banget....sebal sebul.....

Heh,,,oh ya,ngomz2 tg lebaran, tak tahu kenapa di bulan ini saya merasa menjadi orang yg sia-sia. Saya rasa ini adalah ramadhan terburuk dalam tahun saya, karena saya tak bisa meresapi begitu dalam makna puasa tahun ini...Hiksss....

Oh ya, "Hidup itu Belajar! eps.3 sudah terbit(harusnya udah terbit dari tiga hari lalu, tapi ya itu gara-gara ga bisa inet'an)"...
Silahkan menikamti ya....

Oh ya,,,sekalian promosi...di rumah aku udah ke banyakan kucing persaia, apabila ada yang mau beli, kontak ya,,,semuanya jantan....kasihan butuh pengasuh segera......

rhan mengatakan...

moleh kene kono ae cak...cak,gak usah sangu gak opo2

yansDalamJeda mengatakan...

meskipun jaraknya cm beberapa kilometer, kan mudik juga namanya?! hehehe
yang pasti mudik menjadi kesempatan mahal dan penuh pengorbanan. Yang penting bisa mudik! karena di sana menyimpan kebahagiaan.....

Posting Komentar

Akhirnya tiba di Ruang Rehat
Ruang bersama untuk saling memberi nafas, dan setiap kata adalah nafas Ruang Jeda